Antonio Rudiger Lolos dari Sanksi 12 Laga Usai Insiden dengan Wasit
Bek Real Madrid, Antonio Rudiger, lolos dari sanksi larangan bermain 12 laga setelah insiden melempar es ke arah wasit dalam final Copa del Rey melawan Barcelona.
Meskipun awalnya terancam hukuman berat, bek Real Madrid itu akhirnya dijatuhi hukuman enam pertandingan sesuai pasal kekerasan ringan terhadap wasit oleh Federasi Sepak Bola Spanyol (RFEF). Dibawah ini anda akan melihat informasi mengenai sepak bola menarik hari ini yang telah dirangkum oleh LIGA SPANYOL.
Insiden Panas di Final Copa del Rey
Final Copa del Rey 2024-2025 antara Barcelona dan Real Madrid yang berlangsung di Estadio Olímpico de la Cartuja pada 26 April 2025 menjadi saksi dari drama olahraga yang tidak hanya menyajikan tensi tinggi di atas lapangan. Tetapi juga insiden kontroversial di luar batas permainan. Laga ini berlangsung sangat sengit dengan kedua tim saling berbalas gol dan skor akhirnya berakhir imbang 2-2 pada waktu reguler. Sehingga harus dilanjutkan ke babak perpanjangan waktu.
Barcelona membuka keunggulan lewat tembakan keras Pedri pada menit ke-28. Namun Madrid berhasil membalikkan keadaan dengan gol dari Kylian Mbappe dan Aurelien Tchouameni. Ferran Torres kemudian menyamakan kedudukan untuk Barcelona. Namun, akhirnya Jules Kounde mencetak gol kemenangan bagi Barca di menit ke-116 babak tambahan. Membuat laga berakhir dengan skor 3-2 untuk kemenangan Barcelona.
Namun momen puncak ketegangan terjadi pada detik-detik akhir pertandingan. Ketika wasit Ricardo De Burgos Bengoetxea memutuskan bahwa Mbappe melakukan pelanggaran terhadap Eric Garcia. Keputusan yang memantik kemarahan dari pemain dan staf Real Madrid. Rudiger, yang sudah digantikan dan berada di bangku cadangan, bereaksi sangat emosional dengan melemparkan sebuah kantong es ke arah wasit.
AYO DUKUNG TIMNAS GARUDA, sekarang nonton pertandingan bola khusunya timnas garuda tanpa ribet, Segera download!
![]()
Baca Juga: Kepindahan Carlo Ancelotti ke Brasil Menemui Jalan Buntu dengan Real Madrid
Hukuman dan Proses Keputusan Dari Ancaman 12 Laga
Awalnya, Antonio Rudiger dihadapkan dengan ancaman sanksi berat berupa larangan tampil hingga 12 pertandingan. Sebuah hukuman yang sesuai dengan Pasal 101 dalam kode disiplin Federasi Sepak Bola Spanyol (RFEF) yang mengatur tindakan kekerasan ringan terhadap ofisial pertandingan. Pasal tersebut menyatakan bahwa tindakan seperti mendorong, mengguncang, atau kekerasan ringan lainnya terhadap wasit bisa berujung pada skorsing antara 4 hingga 12 laga.
Namun, setelah diperiksa lebih lanjut oleh Komite Disiplin RFEF. Hukuman yang dijatuhkan kepada Rudiger akhirnya hanya berupa larangan bermain selama enam pertandingan untuk semua kompetisi, jauh lebih ringan dari prediksi awal. Hukuman ini berlaku untuk sisa lima pertandingan La Liga musim 2024/2025 dan satu pertandingan di awal musim berikutnya.
Sanksi yang relatif lebih ringan ini mendapat perhatian karena sudah termasuk hukuman maksimal yang mungkin dikenakan berdasarkan pelanggaran kekerasan ringan menurut kode disiplin. Real Madrid juga berupaya meringankan hukuman dengan menunjukkan permintaan maaf Rudiger sebagai bentuk penyesalan. Tetapi komite menolak argumen tersebut dengan menyatakan pernyataan publik tidak cukup sebagai bukti penyesalan yang kuat.
Permintaan Maaf dan Penyesalan dari Antonio Rudiger
Setelah insiden, Antonio Rudiger secara terbuka mengakui kesalahannya dan meminta maaf kepada semua pihak yang dirugikan akibat tindakannya di final Copa del Rey. Dalam cuitannya di media sosial Twitter (sekarang X), Rudiger menulis, “Tidak ada alasan untuk perilaku saya tadi malam. Saya sangat menyesal” serta menegaskan bahwa timnya bermain dengan sangat baik setelah babak pertama dan dia merasa sudah tidak bisa membantu lagi setelah 111 menit pertandingan.
Rudiger juga menyampaikan permintaan maaf khusus kepada wasit dan semua orang yang merasa kecewa. Walaupun tindakan emosionalnya merugikan timnya sendiri, penyesalan ini memperlihatkan kesadaran atas konsekuensi dari tindakannya yang melampaui batas sportivitas.
Pihak wasit sendiri menunjukkan sikap emosional atas insiden tersebut. Wasit Ricardo De Burgos bahkan tampak menitikkan air mata saat konferensi pers. Namun, juga menjadi bukti betapa beratnya tekanan dan kontroversi dari insiden ini pada dunia sepak bola.
Cedera dan Dampak Absennya Rudiger bagi Real Madrid
Selain masalah sanksi, Real Madrid menghadapi masalah lain yang cukup serius terkait kondisi fisik Antonio Rudiger. Dalam laga yang sama, Rudiger mengalami cedera lutut serius saat babak perpanjangan waktu yang memaksa dia untuk ditarik keluar dari lapangan karena kesakitan. Pemeriksaan medis lebih lanjut menunjukkan adanya robekan pada meniskus eksternal lutut kirinya. Sehingga Rudiger harus menjalani operasi lutut segera setelah kejadian tersebut.
Proses pemulihan diperkirakan akan memakan waktu enam hingga delapan minggu. Dan artinya Rudiger hampir pasti absen hingga akhir musim La Liga 2024/2025. Dan diragukan bisa tampil di Piala Dunia Antarklub yang berlangsung pada Juni mendatang.
Pada kenyataannya, hukuman larangan bermain dari RFEF mungkin tidak terlalu berdampak secara signifikan mengingat Rudiger sudah harus menepi karena cedera. Namun, absennya pemain bertahan andalan ini tetap menjadi kerugian besar bagi Real Madrid dalam menghadapi sisa musim dan kompetisi internasional.
Manfaatkan juga waktu luang anda untuk mengeksplorasi lebih banyak lagi tentang berita sepak bola liga spanyol terupdate lainnya hanya dengan klik ligaspanyol.id.