Aleix Garcia Ungkap Sisi Lain Xabi Alonso: Tegas, Keras, Tapi Penuh Visi
Xabi Alonso tengah bersiap menghadapi tantangan besar sebagai pelatih baru Real Madrid dengan pendekatan unik yang telah sukses bersama Bayer Leverkusen.
Garcia menyampaikan bahwa Alonso bukan hanya tegas dan keras dalam menjalankan disiplin, tetapi juga memiliki pendekatan yang sangat visioner dalam mengatur timnya. Dibawah ini anda akan melihat informasi mengenai sepak bola menarik hari ini yang telah dirangkum oleh LIGA SPANYOL.
Belum Memutuskan Formasi di Real Madrid
Meski sukses membawa Bayer Leverkusen dengan formasi 5-2-3, Xabi Alonso belum memutuskan sistem taktik yang akan diterapkan di Real Madrid. Aleix Garcia menegaskan bahwa Alonso masih dalam proses evaluasi karena skuad Madrid sangat berbeda komposisinya dengan Leverkusen. “Sejujurnya, saat berbicara dengannya sebelum musim berakhir, saya rasa dia belum benar-benar yakin soal formasi yang akan dipakai,” kata Garcia.
Analisis mendalam terhadap profil pemain Madrid menjadi kunci utama bagi Alonso menentukan taktikal yang pas. Garcia menambahkan, “Kami harus menganalisis profil pemain yang dimiliki Madrid dan melihat apakah sistem itu cocok untuk mereka,” menunjukkan pendekatan yang fleksibel dan adaptif dari Alonso di Bernabeu.
AYO DUKUNG TIMNAS GARUDA, sekarang nonton pertandingan bola khusunya timnas garuda tanpa ribet, Segera download!
![]()
Tegas Namun Tetap Dekat dengan Pemain
Xabi Alonso dikenal sebagai pelatih yang sangat menuntut keseriusan dalam latihan dan disiplin di lapangan. Aleix Garcia memaparkan bahwa Alonso sangat menjunjung tinggi profesionalisme, “Dia tidak suka bercanda soal latihan. Bagi dia, waktu latihan adalah waktu untuk bekerja,” ujar Garcia. Meskipun demikian, Alonso tetap mudah didekati dan memiliki koneksi spesial dengan pemainnya berkat pengalamannya yang kaya sebagai juara di level tertinggi.
Dalam suasana latihan, Alonso tidak mentolerir sikap santai. Ketegasan ini bahkan disalurkan lewat teguran keras jika diperlukan, “Kalau harus berteriak, dia akan melakukannya,” kata Garcia. Gaya kepelatihan ini menghadirkan keseimbangan antara pendekatan humanis dan disiplin total di sebuah klub besar seperti Leverkusen, yang sekarang siap diterapkan di Madrid.
Baca Juga: Lamine Yamal Segera Perpanjang Kontrak dengan Barcelona Hingga 2031
Disiplin Tinggi, Tak Pandang Bintang
Salah satu aspek terpenting dalam kepemimpinan Xabi Alonso adalah kedisiplinan waktu yang sangat ketat. Garcia menyatakan bahwa bahkan pemain bintang pun tidak kebal dari sanksi jika melanggar aturan kedatangan tepat waktu. “Beberapa pemain penting pernah dihukum hanya karena telat datang ke pemanggilan pertandingan,” tegas Garcia.
Namun, Garcia juga menyebut tantangan besar Alonso saat memimpin pemain top seperti Kylian Mbappe dan Vinicius Junior di Madrid. Ia ragu Alonso akan bisa seketat di Leverkusen, tapi yakin bahwa teguran, bahkan denda, tetap akan diberlakukan saat dibutuhkan. “Saya tidak tahu bagaimana Xabi akan menyikapinya, tapi itu akan sulit,” ujarnya.
Semua Pemain Harus Berkontribusi Bertahan
Disiplin Alonso tidak hanya soal waktu, tapi juga kontribusi kerja keras di lapangan. Ia sangat menuntut setiap pemain, termasuk para penyerang, untuk aktif membantu pertahanan. Garcia menyampaikan, “Dia ingin semua pemain berlari dan ikut bertahan,” dan menambahkan bahwa Alonso akan menegur siapa saja yang malas berlari atau menghindar dari tugas defensif.
Garcia mengilustrasikan konsekuensi jika ada pemain yang tidak mengikuti tuntutan tersebut. “Jika Mbappe malas berlari, dia pasti akan menegurnya setelah laga,” ujar Garcia. Ini menunjukkan filosofi Alonso yang menempatkan kerja sama tim dan usaha kolektif di atas segalanya, kunci keberhasilan yang hendak dibawa Alonso ke Madrid.
Filosofi Kerja Keras dan Kontribusi Semua Pemain
Xabi Alonso sangat menekankan kerja sama tim dan usaha kolektif, termasuk dalam hal bertahan. Ia menuntut semua pemain, termasuk para penyerang, untuk aktif berlari dan membantu pertahanan. Garcia menyampaikan bahwa ketidakhadiran dalam kontribusi defensif akan langsung mendapat teguran.
“Jika Mbappe malas berlari, dia pasti akan menegurnya setelah laga,” ujar Garcia. Filosofi ini menggambarkan kepemimpinan Alonso yang tidak hanya fokus pada pola serangan, tetapi juga soliditas pertahanan sebagai kunci keberhasilan tim. Pendekatan ini siap membawa dinamika baru yang kuat ke Real Madrid di era kepelatihannya.
Manfaatkan juga waktu luang anda untuk mengeksplorasi lebih banyak lagi tentang berita sepak bola liga spanyol terupdate lainnya hanya dengan klik ligaspanyol.id.